Di
riwayatkan bahwa ada seorang dari kelompok kalifah padagang yang akan
menunaikan abadah haji. Dalam perjalanan, kapal yang di tumpangi para khalifah
tersebut, di hantam badai besar sehingga kapal tersebut pecah. Akan tetapi,
seorang di antara merekatetap bertekad menerisan perjalanan untuk menunaikan
ibadah haji, walaupun kapal yang di tumpanginya telah pecah. Dia tidak pantang
mundur, karena dia yakin bahwa doa orang yang menunaikan ibadah haji akan di
terima oleh Allah SWT.
“
Aku sesungguhnya pernah menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri” Kata orang
itu kepada khalifah pedagang lain yang menjadi rombongannya.
“
Kejadian apa yang engkau saksian itu?”
Orang
itu lau menceritakan pengalamanya ketika dia mengikuti perjalanan rombongan kalifah
untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah.
“
Ketika itu hari sangat panas.” Orang itu mulai menuturkan kisah yang di
alaminya. “ Matahari bagai membakarseluruh permukaan bumi. Khalifah rombongan
kami semua merasa ke hausan, padahal persediaan air sudah tidak ada, tak
terkacuali air miliku. Tak ada seorang pun menjual air di arena padang pasir itu, sementara rasa
haus mencekik kerongkongan kami.”
“
Aku mengelilingi semua rombongan kalifah, aku berharap ada di antara mereka
yang masih memiliki air sekedar untuk minum.”
“
Karena itu tiba-tiba aku melihat seseorang membawa sebuah tongkat dan sebuah
bejana. Orang yang membawa tongkat dan bejana itu kemudian menancapkan tongkat
ke tanah. Dan memancarlah air dari lubang tancapan tongkat itu. Malalui bejana.”
“ Aku kemudian mendekati air
yang memancar itu, dan juga meminum sepuasnya. Melihat apa yang aku lakukan,
semua rombongan khalifah pun ikut melakukan sebagaimana yang aku lakukan. Yaitu
munum dengan sepuasnya, apalagi pada saat itu sungguj matahari seakan membakar
dengan teriknya. Dan mereka juga mengisi tempat air dengan air yang masih
memancar itu sebagai bekal minuman.”
“ Siapa pemilik tongkat itu?”
Tanya salah seorang di antara mereka.
“
tongkat itu milik salah seorang rombongan khafilah ibadah haji.” Jawab salah
seorang.” Pemilk tongkat itu seorang yat amat fakir. Akan tetapi, dia
menunaikan ibadah haji dengan tulus ihklas semata-mata karena Allah SWT. Karena
itu doanya di terima Allah, bahkan melebihi doa seorang waliyullah sekalipun.”
No comments:
Post a Comment