Monday 18 February 2013

JIHAD MENEGAKKAN AGAMA




                Ketika tentara islam di pimpin langsung oleh Rosuluallah saw. Mengepung banteng Khaibar, Rosulullah bertemu dengan seorang penggembala domba. Penggembala itu bernama Aswad Ar-Rai, yang menggembalakan domba milik orang yahudi. Aswad Ar-Rai sudah sedikit mengena Islam , namun dia belum melaksanakan sholat.
                “ wahai Rosulullah, Berilah pengertian ke[adaku menganai Islam.” Kata Aswad seraya mendekati kepada rosulullah.
                Rosulullah kemudian memberi tahu pengertian tentang islam dan beberapa ajaran Islam epada Aswad. Dan penggembala itu akhirnya menyatakan dirinya masuk islam dan beberapa ajaran Islam dan membaca kedua kalimat syahhadat. Maka masuklah Aswad ke dalam agama Islam dan bergabung dengan pasukan kaum muslimin untuk mengepung benteng khaibar.
                Akan tetapi, dalam diri Aswad sebenarny ada sesuatuyang menganjal dalam benaknya. Dan itu menjadikan pikiranya galau, yaitu mengenai domba-domba yang di gembalakan itu dalah domba-domba milik orang yahudi. Dan pemiliknya berada dalam benteng khaibar itu.
                “ Apa yang harus aku lakukan wahai Rosulluah?” penggembala itu bertanya.  Lalu meneruskan pertanyaanya,” domba itu merupakan amanat dan menjadi tanggung jawab ku.” Lanju Aswad.
                “ Kembalikan Domba-domba itu kepada orang yang berhak.” Jawab rosulullah.
                “ kalu aku kembalikan domba-domba ini kepada pemilknya yang kini berada dalam banteng itu, pasti aku akan di tawanya.”
                “ Cambuk domba-domba itu dari sini
, mereka pasti akan lari dan kembai kekandang pemiliknya,”
                Benar juga apa yang di saran kan oleh Rosulullah sawsetelah Aswad mencambuk domba-domba itu, mereka berlarian dan kembali ke dalam kandang yang berada di banteng tempat pemiliknya berada.
                Aswad Ar-Rai yang telah begabung dengan tentara Islam, kemudian menembus benteng Khaibar. Dalam penyerbuan itu, Aswad terbunuh oleh lemparan batu besar oleh salah seorang musuh. Padahal Aswad belum pernah melakukan sholat sama sekali.
                Jenazah para pasukan muslim yang gugur dalam penyerbuan itu di semayamkan dalam barisan Rosulullah termasuk juga jenazah Aswad.
                Rosulullah menoleh pandanganya ke arah jenazah bersama dengan para sahabat yang lain. Tetapi rosulullah buru-buru membuang muka, melempar pandangan ke tempat lain, ketia tatapan wajahnya memandang Aswa. Ada apa gerangan?
                “ wahai rosulullah, mengapa engkauembuang muka, melempar pandanganke tempat lain, ketika menatap jenazah Aswad?”
                “ ya aku melihat Aswad sedang duduk bermesrahaan dengan seorang bidadari yang  menjadi istrinya di alam akhirat.” Jawab rosulullah sambil tersenyum. Subhanallah, Maha Suci Allah.

SUMBER              : PINTU SURGA TELAH YERBUKA  (DRs. Samsul Munir Amin, M.A.)

No comments:

Post a Comment