Ketika tentara islam di pimpin
langsung oleh Rosuluallah saw. Mengepung banteng Khaibar, Rosulullah bertemu
dengan seorang penggembala domba. Penggembala itu bernama Aswad Ar-Rai, yang
menggembalakan domba milik orang yahudi. Aswad Ar-Rai sudah sedikit mengena
Islam , namun dia belum melaksanakan sholat.
“ wahai Rosulullah, Berilah
pengertian ke[adaku menganai Islam.” Kata Aswad seraya mendekati kepada
rosulullah.
Rosulullah kemudian memberi tahu
pengertian tentang islam dan beberapa ajaran Islam epada Aswad. Dan penggembala
itu akhirnya menyatakan dirinya masuk islam dan beberapa ajaran Islam dan
membaca kedua kalimat syahhadat. Maka masuklah Aswad ke dalam agama Islam dan
bergabung dengan pasukan kaum muslimin untuk mengepung benteng khaibar.
Akan tetapi, dalam diri Aswad
sebenarny ada sesuatuyang menganjal dalam benaknya. Dan itu menjadikan
pikiranya galau, yaitu mengenai domba-domba yang di gembalakan itu dalah
domba-domba milik orang yahudi. Dan pemiliknya berada dalam benteng khaibar
itu.
“ Apa yang harus aku lakukan
wahai Rosulluah?” penggembala itu bertanya.
Lalu meneruskan pertanyaanya,” domba itu merupakan amanat dan menjadi
tanggung jawab ku.” Lanju Aswad.
“ Kembalikan Domba-domba itu
kepada orang yang berhak.” Jawab rosulullah.
“ kalu aku kembalikan
domba-domba ini kepada pemilknya yang kini berada dalam banteng itu, pasti aku
akan di tawanya.”
“ Cambuk domba-domba itu dari
sini
, mereka pasti akan
lari dan kembai kekandang pemiliknya,”
Benar juga apa yang di saran kan
oleh Rosulullah sawsetelah Aswad mencambuk domba-domba itu, mereka berlarian
dan kembali ke dalam kandang yang berada di banteng tempat pemiliknya berada.
Aswad Ar-Rai yang telah begabung
dengan tentara Islam, kemudian menembus benteng Khaibar. Dalam penyerbuan itu,
Aswad terbunuh oleh lemparan batu besar oleh salah seorang musuh. Padahal Aswad
belum pernah melakukan sholat sama sekali.
Jenazah para pasukan muslim yang
gugur dalam penyerbuan itu di semayamkan dalam barisan Rosulullah termasuk juga
jenazah Aswad.
Rosulullah menoleh pandanganya
ke arah jenazah bersama dengan para sahabat yang lain. Tetapi rosulullah
buru-buru membuang muka, melempar pandangan ke tempat lain, ketia tatapan
wajahnya memandang Aswa. Ada apa gerangan?
“ wahai rosulullah, mengapa
engkauembuang muka, melempar pandanganke tempat lain, ketika menatap jenazah
Aswad?”
“ ya aku melihat Aswad sedang
duduk bermesrahaan dengan seorang bidadari yang
menjadi istrinya di alam akhirat.” Jawab rosulullah sambil tersenyum. Subhanallah, Maha Suci Allah.
No comments:
Post a Comment