Saturday 16 February 2013

ALI MENGHORMATI LAKI-LAKI TUA


Suatu ketika di waktu subuh telah tiba. Ali bin Abi Thalib tampak tergesa-gesa. Dia tidak ingin ketinggalan shalat berjamaah di masjid dengan Rasulullah. Sayang  seorang laki-laki tua yang berjalan di depan Ali, dia berjalan sangat lamban, dan tentu saja menghambat langkah kaki Ali.
Demi menghormati yang sudah tua itu, Ali hanya membuntuti di belakangnya. Dalam hati Ali sangat khawatir, jika tidak bisa ikut shalat berjamaah bersama Rasulullah. Ketika dia tahu, bahwa ternyata si laki-laki tua tadi tidak berbelok memasuki masjid, dia menaggapi Rasulluah saw. Tengah melakukan rukuk’. Itu artinya ali masih punya kesempatan mengejar shalat jamaah tersebut. Ali lalu mengejar jamaah bersama mereka, bersama Raulullah dan para sahabat.
Ketika shalat telah usai, para sahabat bertanya kepada Rasulullah, sehingga engkau memperpnjang rukuk shalat tadi. Engkau tak pernah melakukan hal seperti ini?”
“ ketika aku malakukan ruku’, dan tengah aku baca subhana rabbiyal ‘adzimi –sebagaimana biasanya-, maka aku bermaksud mengangkat kepalaku. Tetapi jibril datang dan  menggelar sayapnya di atas punggungku, lama sekali. Ketika dia menangkap sayapnya, barulah aku bisa berdiri dan mengangkat kepalaku.”
“ Apakah ada yang terjadi?” tanya salah seorang sahabat.
“ Aku tak sempat menayakanhal itu,” jawab Rasulullah.
Jibril un datang menemui Nabi. Laulu berkata, wahai Muhammad. Tadi Ali bin Abi Thalib tergesa-gesa agar bisa ikut shalat berjamaah bersamamu di masjid. Tetapi seorang laki-laki tua beragama nasrani enghambat jalanya. Ali tak tahu kalau dia Nasrani. Maka dia biarkan laki-laki tua itu berjalan di depanya dengan sangat lamban. Maka Allah menyuruhku supaya engkau tetap melakukan ruku’ agar ali bisa menyusul shlat berjamaah bersamamu. Ini tak mengherankan buatku. Yang mengherankan, bahwa Allah telah memerintahkan Malaikat Mikail menahan putaran matahari dnegan sayapnya. Sehingga tenggang waktu terbitnya lebih lama. Ini tentulah karena perbuatan Ali menghormati laki-laki tua usia. Meskipub dia seorang beragama lain, bukan Islam.” Kata Rasulluah saw.
SUMBER :       
PINTU SURGA TELAH TERBUKA, kisah-kisah religius dalam tradisi klasik islam
Penulis DRS. SAMSUL MUNIR AMIN, M.A.

No comments:

Post a Comment