Monday 18 February 2013

PINTU SURGA TELAH TERBUKA



Di ceritakan dari Abdul Wahid bin Zaid, bahwa dia menuturkan sebuah kisah menarik. Dia bercerita:
                Suatu ketika aku berada di sebuah kapal, tiba-tiba kapal yang aku tumpangi bersama seluruh penumpangnya terbawa oleh angin kencang menuju ke sebuah pulau. Pulau itu sepertinya kosong, tidak berpenghuni. Aku kemudian berjalan menuju ke pulau itu. Di situ aku mendapati sebuah manusia yang sedang menyembah sebuah berhala. Dia sepertinya sedang khusyuk dengan meditasinya itu.
                Aku dan beberapa orang sedang mendekatinya. Melihat ada yang datang, dia menatapku dengan penuh selidik. Aku tersenyum, tanda persahabatan, dia membalas tersenyum.
                “ engkau sembah berhala itu padahal berhala itu buatan manusia,” kataku.
                “ kalau begitu, kalian sendiri menyembah apa?” sambil menjawab, dia berdiri seraya menatap kami yang datang.
                “ kami menyembah tuhan yang menciptakan langit, bumi dan laut.”
                “ siapa yang memberi tahukan semua itu kepada kalian?”
                “ Dia mengutus seorang Rasul –seorang utusan- kepada kami.”
                “ apa yang di lakukan terhadap utusan itu?”
                “ Malaikat membawakan kepada-Nya.”
                “ apakah dia meninggalkan sesuatu atau tanda-tanda  kepada kalian?”
                “ iya dia meninggalkan kitab dari malaikat itu.”
                “ tunjukan sesusatu kepada ku dari kitab itu.”
                Aku lalu membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dari Surah Ar-Rahman. Mendengar aku membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an Surah Ar-Rahman tersebut, dia mendengarkan penuh dengan khusyuk, sesekali telinganya di dekatkan untuk menangkap suaraku. Aku trus membacakan ayat-ayat itu. Dia menangis mendengar ayat-ayat itu di bacakan. Tangisnya tiada henti sampai aku selesai membaca seluruh Surah Ar-Rahman tersebut.
“ tidak lah patut kita berbuat durhaka kepada pemilik firman suci ini.” Katanya dengan penuh kenyakinan dan ke mantapan.
Kemudian aku mengajak dia untuk masuk agama islam.
“ AKU BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, DAN AKU BERSAKSI BAHWA NABI MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLAH (1=pengakuan seseorang untuk menjadi muslim di sebut syahadat. Dan syahadat termasuk rukun ISLAM yang pertama. Seseorang menjadi muslim dengan mengucapkan penuh keyakinan: asyhadu allailaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah)” Dia mengucapkan kalimat syahadat dengan keyakinan yang mantap. Wajah nya penuh semangat. Akhirnya  orang itu kami ajak barsama untuk naik ke kapal yang kami tumpangi.
Ketika malam sudah gelap dan kami telah selesai melakukan sholat isyak, kami pun siap-siap menuju tidur.
“ Apakah Tuhan yang memberitahukan kepadaku itu tidur sebagai mana kalian tidur.”
“ Tidak, Tuhan kami tidak tidur. Dia hidup kekal dan Dia yang awal dan Dia pula yang akhir, serta Dia tidak tidur.”
“ Kalau begitu, kalian adalah sejelek-jelek hamba. Kalian tidur, sedangkan Tuhanmu tidak tidur. Tidakkah lebih baik malam ini kalian terus menyembah kepada-Nya.”
Aku merasa kecil di hadapan orang yang baru saja memeluk agama islam itu. Ternyata kecintaanya kepada Tuhan Yang Maha Pencipta beitu besar, begitu kuat. Sedangkan aku! Aku begitu kecil di hadapanya. Malam itu kami pun bermunajat kepada Allah bersamanya.
Ketika kami tiba di tempat tujuan, an dia meminta izin ke suatu tempat, kami mengumpulkan beberapa uang untuknya, sekedar rasa simpatik.
“ Untu apa uang ini?”
“ Ini uang untuk mu, engkau bisa pergunakan untuk keperluanmu.”
“ kalian telah menunjukan jalan yang aku tidak melihat sebelumnya. Dulu aku menyembah selain Allah, namun aku tidak terlantar. Apakah sekarang Allah akan menelantarkan aku, sedangkan aku kini telah mengenal-Nya?”
Lagi-lagi aku menjadi kecil di hadap orang itu. Dia penuuhan kenyakinan akan Tuhan Allah yang baru di kenalnya.
Tiga hari setelah kejadian itu, aku memperoleh berita bahwa dia dalam ke adaan sakit yang amat parah, bahwa dia di kabarkan  bahwa dia sedang dalam keadaan sakaratul maut. Aku lalu menemui dia.
“ Apakah engkau ada keperluan?” Tanyaku.
“ Seluruh kepenuhanku sudah di penuhi oleh Tuhan yang tekh mengeluarkan ku dari  pulau itu. Aku akan tudur bersamanya di tempat-Nya.”
Beberapa hari setelah kejadian itu aku bermimpi. Aku melihat dalam mimpiku itu ada seorang gadis di suatu taman yang indah.
“ bawalah orang itu –orang yang baru masuk islam itu- dengan penuh kedamaian dan kesejahteraan . telah lama aku rindu kepadanya.” Ucap gadis itu.
Mendengar ucapan itu aku terbangun. Dan aku mendapati orang itu –yang baru saja masuk islam- ternyata telah meninggal dunia. Dan kamipun segera menguburkanya.
Lagi-lagi dalam mimpiku aku bermimpi bertamu dia. Aku melihat dia sedang memakai mahkota sedang berada di kapalnya. Dan di sisinya terdapat bidadari-bidadari. Dia tersenyum melihatku.
Dia membacakan ayat-ayat Al-Qur’an: malaikat malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (sambil mengucapkan): ‘ keselamatan ats kamu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.’ (QS.Ar-Ra’d(13):23-24)

SUMBER :       
PINTU SURGA TELAH TERBUKA, kisah-kisah religius dalam tradisi klasik islam
Penulis DRS. SAMSUL MUNIR AMIN, M.A.


No comments:

Post a Comment