“ Si Ali
beberapakali ketemu aku, tak mau bertegur sapa, hanya diam saja,” keluh Hasan pada Hasna, saudarinya. “ Aku dah mencoba memulai berteman
lagi, tpi tampaknya percuma, “ sambungnya. Hasna mencoba menenangkan kakaknya
tersebut, menyabarknya. “ mungkin saja ia sedang dalam kesulitan, Bang,”
katanya.
“ Biasanya, kalau orang sedang
dalam kesulitan atau sedang dalam banyak masalah. Seseorang bisa jadi cuek pada
orang lain. “ lanjut Hasna. “ Bang hasan sendiri. Kalau lagii banyak masalah,
kan sering uring-uringan juga, ya kan?”
Hubungan pertemanan emang sering
kali mengalami pasang surut. Kadang-kadang terlihat ‘mesra’ namun di saat yang
lain terlihat begitu lesu dan saling menjauh terkadang muncul dugaan – dugaan
di dalam hati. Kata “mugkin” yng berkonotasi negatif pun lebih sering muncul
daripada “mungkin” yang bermakna positif. “ mungkin dia sudah tidak mau
berteman lagi dengan ku”. Atau “ dia kan sudah sukses. Tak butuh teman
sepertiku”. Atau terkadang mampir tuduhan buruk tentang teman kita itu “ memang
dia sifatnya seperti itu. Senag berantem dengan teman” dan lain sebagainya.
Beragam tuduhan bayang-bayang,
dugan , gambaran buruk ada begitu saja di dalam hati dan pikiran. Setan pun
menghembuskan bisikan buruk yang semakain meruncingkan hubungan pertemanan.
Dugaan ini akan semakin besar
dan berkobar bila ada pihak ke tiga yang ikut campur merusak hubungan
persahabatan yang terjalin. Atau teman kita berbuat satu atau beberapa
kesalahan. Dengan sengaja atau tanpa sengaja.
Mencari teman emang tidak mudah,
namun, memper tahankan hubungan pertemanan dalm bingkai kebaikan, saling
menasehati dalam kebaikan dan kesabaran labih tidak mudah lagi. Sesuatu yang
terasa mengganjal pada teman kita. Jangan terburu di sikapi dengan buruk atau tuduhan
miring. Berikan seribu atau alasan untuknya. Kejelekan atau kekurangannya tidak
perlu di sebarkan pada orang lain. Semoga dengn begitu. Allah berkenan menutupi
kejelekan dan kekurangan diri kita di hari kiamat nanti. Semoga saja.
SUMBER ELFATA
No comments:
Post a Comment